Seorang Gadis yang Terluka oleh Dunia yang Teramat Palsu: God Always in my side

Monday 7 December 2015

God Always in my side

Dulu aku sempat berpikiran bahwa Tuhan tidak pernah memikirkanku, Tuhan tidak pernah memperhatikanku, Tuhan tidak pernah memberikan keadilan untukku, Tuhan selalu memberiku cobaan, Tuhan selalu mengujiku, Tuhan selalu menempatkanku diposisi yang membuatku bersedih.

Sempat putus asa ketika Tuhan mengujiku terus-menerus. Ketika ada sesosok makhluk Tuhan yang mendekatiku dan ingin bersamaku, ketika itulah Tuhan selalu muncul dipikiranku, Tuhan selalu mendatangkan pikiran sebuah pilihan yang membuatku bingung. Apakah aku harus menerima cintanya atau justru memilih berteman saja.

Mengapa Tuhan selalu membuatku bingung? Saat aku sudah nyaman, aku sudah cocok dengannya, mengapa Tuhan selalu mendatangkan perasaan ragu? Tidak inginkah Tuhan melihatku bahagia sebentar saja? Doaku setiap saat meminta didekatkan dengan orang-orang yang tulus menyayangiku, bukankah dia jawabannya? Lantas mengapa Tuhan seakan-akan mempermainkanku?

Berbulan-bulan aku tidak bisa memutuskan pilihanku. Sampai akhirnya dia memilih enyah dariku. Aku sempat marah kepada Tuhan. Mengapa Tuhan membiarkanku seperti ini? Mengapa Tuhan?

Berpikir dan berpikir, bernalar dan bernalar, ikhtiar dan ikhtiar. Aku berusaha mencari jawaban atas pertanyaanku sendiri kepada Tuhan, karena mau bagaimanapun, sekeras apapun aku memaksa Tuhan menjawab pertanyaanku, dia tak akan bersuara.

Tibalah saat dia mulai mencari penggantiku, tanpa dia sadar dia telah melukaiku. Tetapi aku juga sadar, aku telah melukainya lebih dulu. Apa dia balas dendam? Tapi bukankah orang yang menyayangiku tidak akan membuatku terluka? Bukankah begitu Tuhan? Lantas mengapa dia seperti ini?

Inikah jawabanmu atas pertanyaanku Tuhan? Dengan menunjukkan semuanya ini tepat didepan mataku. Tapi mengapa? Mengapa Tuhan selalu menunjukkan hal-hal yang selalu tidak ingin kulihat? Mengapa Tuhan selalu membuatku bingung?

Aku bernalar Tuhan berkata seperti ini "lihatlah dia yang kamu anggap menyangimu tulus, coba perhatikan. Jika dia menyayangimu tulus, dia tak akan meninggalkanmu. Walaupun bukan sebagai kekasihmu dia seharusnya masih ada disampingmu sebagai temanmu, bukan malah mencari penggantimu. Aku tak membuatmu bingung atau apapun yang membuatmu terluka. Aku hanya ingin menunjukkan ini, bahwa dia bukan yang terbaik untukmu. Makadari itu aku tak mengizinkan kamu dimilikinya." oke aku mengerti.

Dari situlah aku mulai menyadari, sepenuhnya bukan salah Tuhan. Mungkin aku yang terlalu naif. Aku sadar Tuhan selalu disisiku, Tuhan selalu memperhatikanku, Tuhan tak pernah meninggalkanku, dan yang terpenting Tuhan masih menyayangiku. Thanks God, you always in my side.

No comments:

Post a Comment

White Penis